Benarkah kucing baik bagi kesehatan kita dan keluarga
Pernahkah anda mendengar pernyataan yang mengatakan bahwa kucing baik bagi kesehatan kita dan keluarga, jika benar, apa sih alasan pernyataan tersebut di buat dan benarkah demikian adanya ?, baik di sini penulis akan mengungkap pernyataan ini jauh lebih dalam lagi
Pada kenyataannya ada dua tipe orang yang akan merespon ketika di berikan hewan peliharan berupa kucing, orang yang pertama akan menerima kucing tersebut dan bahagia sekali dan orang yang kedua akan menolak kucing tersebut di karnakan suatu hal, seperti elergi bulu kucing atau penyakit lainnya yang membuat mereka tidak boleh berhubungan dengan kucing
Lalu, jika ada pernyataan yang mengatakan bahwa kucing itu baik bagi kesehatan, maka penulis bisa mengatakan bahwa pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena tidak semua orang suka memelihara kucing dan tidak semua orang juga boleh memelihara kucing, ada batasan-batasan tertentu yang terkadang menghalangi seseorang untuk berhubungan dengan kucing
Walaupun demikian, memelihara kucing ternyata mempunyai banyak manfat ketimbang keburukannya, salah satunya kucing sangat baik untuk terapi anak yang stres dan di landa tekanan batin, kucing adalah hewan yang mudah menyatu dengan pemiliknya, dan merekapun akan manja ketika dekat dengan seseorang, seperti menggosokkan tubuhnya ke badan orang lain
Sadar atau tidak, tingkah laku kucing tersebut akan membuat saraf seseorang menjadi lebih rileks di bandingkan sebelumnya, elusan dan pelukan akan membuat sang penderita penyakit mental akan bisa di atasi dengan terapi kucing, tapi perlu di ingat, tidak semua pasien bisa di sembuhkan dengan metode ini, mungkin ada beberapa pasien yang elergi terhadap kucing sehingga tidak boleh memegang kucing
Jika di lihat dari segi ini, kucing bisa di katakan sangat baik bagi kesehatan karena bisa
mengurangi stres ringan yang di hadapi pemiliknya. Bagaimana menarik bukan, bagi anda yang ingin memelihara kucing ada baiknya di sesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan, agar kucing yang anda pelihara bisa menjadi penolong bukan malah sebaliknya
Saya rasa cukup untuk artikel kali ini tentang apakah kucing baik bagi kesehatan atau tidak, semoga artikel di atas bisa bermanfaat untuk kita semua, akhir kata saya ucapkan sekian dan sampai bertemu di artikel selanjutnya
Penulis : Kuanyu
Kalau buat efek psikologis ada benarnya kalau kucing baik buat kesehatan, ko.
ReplyDeleteHewan, salah satunya kucing dipercaya medis dapat memberikan kenyamanan pikiran.
Yup, kata upin-ipin, betul-betul-betul
DeleteIya, kata Unyil juga begitu 😉
DeleteKucing sangat betmanfaat juga untuk menakutkan tikus rumah, Mas Kuanyu.
ReplyDeleteHe-he, iya mba nur, itu adalah salah satu manfaatnya, tapi ada loh kucing yang baik sama tikus
DeleteTerus gimana caranya biar nggak takut sama kucing? entah kenapa setiap deket sama kucing saya selalu cemas duluan takut dicakar
ReplyDeleteWah, sepertinya itu butuh trik tertentu gan, nanti kalau ada waktu akan saya bahas di artikel selanjutnya
DeleteAku paling sebel sama kucing mas, mau selucu apapun itu kucing aku sebel sama bulunya, tp bayiku ini seneng kalo liat kucing, dipegang2 sama dia. Aku geli
ReplyDeleteHa-ha, sepertinya mba Meta anti kucing nih,..😂
DeleteBetul ada yang alergi ada yang tidak. Bagi yg alergi mungkin bakal bersin2.
ReplyDeleteKucing kampung yg kecil2 biasanya juga suka beol sembarangan kalau serumah dgn majikannya, entahlah bagaimana kucing yg dibeli apakah beol sembarangan juga.
Iya mas, itulah kenapa terkadang ada faktor-faktor tertentu yang membatasi seseorang dengan seekor kucing, tapi ada juga loh yang enggak suka kucing tapi suka binatang lain, seperti anjing, burung, marmut, dll,..untuk kucing kota mereka biasanya di latih dari kecil mas dan ada tempat buat buang air, jadi rumah pemiliknya tidak kotor
DeleteIya mas Riza, buat teman main asik tuh, apalagi sedang gabut
ReplyDeleteSaya termasuk yang suka kucing biarpun tidak memelihara, tapi ponakan miara kucing kampung. Memang rasanya rileks dan santai kalo mengelus kucing apalagi dia juga manja
ReplyDeleteiya mas Agus, berasa sedang melakukan terapi kejiwaan, he-he
Delete